SOLO—Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Solo sempat mengalami kekosongan stok, Selasa
(27/11/2012) pagi.
Menurut Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya, Suwardi Hartono Putra,
kekosongan stok di beberapa SPBU itu hanya bersifat sementara, lantaran adanya penumpukan permintaan
pascapengendalian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, pekan lalu. “Saya tidak hafal SPBU mana saja,
tapi memang ada beberapa yang sempat kosong,” kata Suwardi.
Salah satu calon konsumen, Yulia, yang berniat akan membeli premium di SPBU Serengan Selasa pagi terpaksa harus
balik kanan lantaran ada pemberitahuan dari salah satu petugas setempat bahwa stok premium habis.
“Akhirnya saya beli premium eceran saja,” kata Yulia, kepada Espos, Selasa. Dia mengaku enggan membeli pertamax
karena dia terbiasa mengkonsumsi premium untuk kendaraannya.
Karyawan SPBU Serengan, Ina, menyampaikan tidak ada kekosongan stok premium di SPBU Serengan. “Hanya stok kami
sempat menipis sehingga kami tidak bisa melayani seluruh konsumen yang datang,” kata Ina, di ruang kerjanya.
Ina mengatakan stok premium tipis karena pengiriman BBM mengalami keterlambatan. “Kami mintanya dikirim pagi,
tapi baru dikirim sekitar pukul 09.30 WIB.”
Menanggapi menipisnya kuota BBM bersubsidi yang mengarah pada upaya pengendalian konsumsi, Ina menyampaikan bahwa
pada dasarnya SPBU akan mengikuti aturan dari pihak Pertamina. Salah satunya menggenjot penjualan pertamax.
Suwardi juga mengakui banyak keterlambatan pengiriman BBM sekitar dua hingga tiga jam yang menyebabkan beberapa
SPBU mengalami kekosongan stok.
Assistant Manager External Relation Pertamina Pemasaran Jateng-DIY, Heppy Wulansari, menyampaikan meskipun secara
nasional kuota BBM bersubsidi mulai kritis, tapi untuk wilayah Jateng-DIY masih aman. Karena, over kuota konsumsi
premuim hanya 1%. Pertamina, kata dia, akan melayani seberapapun kebutuhan BBM bersubsidi masyarakat.
“Yang pasti sekarang Pertamina tetap menyalurkan BBM sesuai penyaluran normal sambil memperkuat ketersediaan BBM
nonsubsidi,” kata dia.
Dia meminta masyarakat tidak panik karena sisa kuota BBM subsidi khusus untuk wilayah Jateng-DIY dipastikan aman
sampai akhir tahun.
0 komentar:
Posting Komentar